Showing posts with label kontroversi. Show all posts
Showing posts with label kontroversi. Show all posts

Thursday, November 17, 2011

10 Acara Reality Show Indonesia Paling Kontroversi

Acara yang ditayangkan televisi seyogyanya selain berfungsi sebagai sarana informasi, juga menjadi sarana hiburan dan edukasi. Namun tidak semua acara menjalankan fungsi yang "seyogyanya" mereka lakukan. Atas nama rating, banyak produser dan kreator menciptakan berbagai acara yang mengabaikan kaidah-kaidah keetisan, tata-krama ketimuran, dan adat-budaya bangsa kita. Akibatnya lahirlah acara-acara televisi yang tidak saja menjadi acara yang tidak mendidik, namun juga kontroversi karena mengangkat begitu banyak hal yang "tidak pantas" untuk dijadikan tontonan.

Dan acara yang paling sering disorot karena mengandung banyak unsur pelanggaran tata krama dan etika budaya timur adalah acara "reality show" yang memang sedang menikmati kejayaannya di era 2000an ini. Sudah menjadi rahasia umum jika hampir semua "reality show" yang ditayangkan adalah rekayasa. Nyaris semua episode dibuat dengan skenario layaknya sinetron. Bedanya "pemain" dalam acara "reality show" semuanya (kecuali Host atau Pembawa Acara) adalah orang-orang yang tidak dikenal publik dan sering kali bukan dari kalangan artis. Selain itu, perbedaan antara Sinetron dan "reality show" adalah para pemain tidak perlu menghafal naskah. Mereka lebih sering berakting dengan improvisasi, berdasarkan panduan sutradara dan garis besar cerita yang dibuat Tim Kreatif.

Banyak orang mengecam "reality show" sebagai penipuan publik (karena memberi kesan seolah-olah kejadian yang ditampilkan adalah sungguhan). Selain itu, konten "reality show" makin hari makin banyak menampilkan adegan kekerasan, seperti pertengkaran, saling cibir yang berujung pada caci-maki dengan kata-kata "kebon binatang" (disamarkan dengan suara "TIT"), hingga tindakan yang menjurus pada kontak fisik.

Tayangan seperti ini seharusnya menjadi perhatian karena dampak buruknya sangat besar, terutama pada para pemirsa yang belum tahu kalau semua adegan tersebut adalah rekayasa. Fatalnya, apa yang ditayangkan di televisi justru dipandang sebagian kalangan sebagai "role model" dan "tren" yang membenarkan perilaku anarkis mereka di dunia nyata.

Berikut ini adalah 10 tayangan "reality show" Indonesia paling kontroversi karena berisi hal-hal yang tidak mengindahkan nilai-nilai kesopanan, tata-krama, dan kehalusan etika budaya Bangsa Indonesia. Atas nama etika dan tata-krama, maka "reality show" yang saya ketengahkan berikut ini adalah acara yang masa tayangnya sudah berakhir.

1. UANG KAGET
Uang Kaget
Bagaimana perasaan Anda jika ada orang yang memberikan sejumlah uang pada Anda, namun uang tersebut harus dihabiskan dalam waktu sesingkat-singkatnya? Anda tidak diberi kesempatan sama sekali untuk memanfaatkan uang itu dengan bijaksana, sebaliknya Anda didesak untuk "memfoya-foyakan" uang tersebut secepat mungkin tanpa boleh berpikir panjang.
Inilah yang terjadi dalam acara Uang Kaget yang sempat populer tahun 2004 - 2009 silam. Dalam acara kreasi Helmy Yahya ini, Sang Host (Helmy Yahya sendiri) berkeliling ditemani oleh segerombolan kru televisi dan polisi, mencari orang-orang yang kurang mampu. Setelah menemukan mereka, Pembawa Acara akan memberikan uang sepuluh juta dan meminta orang tersebut untuk menghabiskan uang tersebut dalam waktu 30 menit. Semua barang yang dibeli dalam waktu tersebut akan menjadi milik peserta, sedangkan jika ada sisa wajib dikembalikan.
Tentu saja peserta akan berusaha "mati-matian" untuk menghabiskan uang tersebut. Mereka berbelanja dengan kalap, tanpa pikir panjang, dan terkesan asal-asalan hanya demi menghabiskan sepuluh juta yang "dihibahkan" pada mereka.
Walau terkesan ada misi sosial di dalam acara ini, namun kita semua harus jujur bahwa acara demikian sangat tidak manusiawi, dan tidak mendidik. Memberi uang pada orang tidak mampu memang bagus. Tapi jika si penerima uang diwajibkan menghabiskan uang yang diberikan dalam waktu sekejab, bukankah sama saja mengajari orang itu untuk berfoya-foya? Bayangkanlah jika Anda diberi sebuah kenikmatan, tapi hanya boleh dinikmati dalam waktu singkat dan terburu-buru. Bagaimana rasanya? Ga enak kan? Nah, itulah yang terjadi. Alih-alih membantu orang miskin agar hidupnya lebih baik, acara tersebut justru membuat peserta yang miskin mengenal hidup mewah dan "memaksanya" untuk berfoya-foya. Apakah setelah mengikuti acara tersebut, hidupnya akan lebih baik? Tidak, karena dia akan berusaha untuk mencari cara agar bisa "berfoya-foya" kembali, seperti saat ikut acara itu.

2. PLAYBOY KABEL
Playboy Kabel adalah acara "reality show" yang berformat investigasi, di mana dalam setiap episode ada orang  (biasanya kaum hawa) yang ingin membuktikan kesetiaan kekasihnya dengan cara meminta bantuan Tim Playboy Kabel mengetes kekasihnya tersebut. Caranya : Tim "mengutus" seseorang untuk berpura-pura menggoda kekasih si Pelapor (sebutan untuk orang yang meminta bantuan Tim Playboy Kabel). Penggoda akan menghubungi kekasih Pelapor untuk bertemu di sebuah tempat. Setelah disepakati waktu dan lokasi, keduanya pun memutuskan untuk bertemu. Sebelum pertemuan terjadi, Tim Playboy Kabel telah memasang beberapa kamera tersembunyi di lokasi pertemuan. Sementara Si Pelapor berada di ruang terpisah, menonton reaksi kekasihnya dari monitor yang telah disediakan.
Dan dapat dipastikan, 99% kekasih Si Pelapor akan tergoda dan "terjerat" jebakan Tim Playboy Kabel. Melihat Kekasihnya tergoda, jelas Si Pelapor panas dan langsung melabrak kekasihnya.
Siapa pun yang menonton acara ini dapat dengan langsung menangkap bahwa ada yang salah dengan acara ini. Cara yang dilakukan Tim Playboy Kabel sama saja dengan mengumpani seekor serigala dengan seonggok daging segar yang gurih dan lezat. Apalagi jauh sebelum acara itu direkam, sang calon korban telah lebih dulu "diintimi" Si Penggoda dengan cara sering diteleponi, diakrabi, dan pada akhirnya diajak ketemuan. Wajar jika imannya goyah. Saat imannya sudah goyah, hati dan hidupnya dihancurkan oleh Tim Playboy Kabel. Disinilah letak ketidaketisannya.
Tujuan acara ini bukanlah untuk  "tes", namun lebih terkesan "merusak hubungan" (ya dong... kalau Si Korban tidak mempan dengan godaan Si Penggoda, apa serunya acara ini???). Jika Tim Playboy Kabel merasa hal ini "sah-sah saja" dengan alasan rating, maka ada yang tidak beres dengan Tim Kreatif acara ini ....

3. KETOK PINTU
Ini adalah salah satu acara yang terbilang paling "ga sopan" dan "ga tahu diri" yang pernah saya tonton. Acara yang pernah populer dan disiarkan sekitar tahun 2001 - 2005 ini dibawakan oleh Bryan Stone. Dalam acara ini, Bryan mengunjungi rumah para seleb yang kala itu masih tertidur. Entah bagaimana caranya, Bryan tiba-tiba bisa masuk ke kamar dan mengagetkan si seleb yang masih tertidur. Tanpa memberi kesempatan si seleb untuk menyadari apa yang sedang terjadi, Bryan langsung membongkar isi kamar, tas, dan dompet si seleb. 
Seumur hidup, saya belum pernah mendengar kalau masuk ke rumah - apalagi ke kamar tidur - seseorang tanpa ijin adalah hal yang "wajar-wajar saja" dan dapat diterima secara etika. Bahkan di Amerika Serikat yang terkenal liberal dan bebas sekalipun, jika seseorang masuk ke halaman rumah orang tanpa ijin saja (tidak perduli untuk kepentingan apapun), dapat dikategorikan melakukan pelanggaran (trespassing) - apalagi masuk ke kamar tidur seseorang yang notabene adalah area "private and intimacy" - dan dapat dikenakan sanksi dipenjara atau membayar denda. Jadi sungguh sangat keterlaluan jika masuk ke kamar orang tanpa ijin - dan menggeledah kamar orang tersebut - menjadi hal yang sah-sah saja karena alasan "Hiburan". Kalau sudah demikian, lantas di manakah etika dan tata krama orang2 Indonesia?

4. MASIHKAH KAU MENCINTAIKU
 Maafkan saya. Bukan maksud hati untuk mencela Helmy Yahya, tapi saya terpaksa harus mengangkat salah satu acara kreasinya kembali sebagai acara yang paling tidak pantas dijadikan tontonan. Acara bertajuk Masihkah Kau Mencintaiku ini ditayangkan tahun 2009 - 2010. Mungkin stasiun televisi pun menyadari "ketidaketisan" acara ini sehingga menayangkan acara tersebut cukup malam (pukul 22.00). Acara yang dipandu Helmy Yahya dan Dian Nitami tersebut mempertemukan sepasang suami-istri (wajah mereka disamarkan dengan topeng) yang sedang bermasalah. Keduanya duduk terpisah - berlawanan arah -dan masing-masing ditemani keluarga mereka. Di samping, duduk 3 orang Psikolog yang akan menjadi "Konselor". Saat acara berlangsung, sepasang suami-istri itu beradu mulut dan beragumentasi mengenai ketidaknyamanan mereka terhadap pasangan. Caci maki mewarnai nyaris sebagian besar acara. Walau beberapa kali ditengahi oleh Host (peran mereka lebih mirip wasit di ring tinju, ketimbang Moderator atau Penengah), tetap saja keributan dan pertengkaran hebat terjadi. Hingga di akhir acara, ketegangan baru diredam oleh Para Konselor yg seolah-olah "berhasil" mendamaikan pasangan tersebut.
Walau sangat kentara dibuat dengan "skenario terstruktur", namun tetap saja acara tersebut sangat tidak etis karena memberi kesan bahwa Masalah Keluarga hanya bisa selesai jika diangkat ke forum umum. Apakah benar? Apakah orang perlu mengumbar-umbar masalah keluarganya di depan orang banyak agar masyarakat dapat membantu menyelesaikannya (atau bahkan berperan sebagai Wasit sekaligus Penonton)?
Jika jeli, maka Anda akan sering lihat bahwa belakangan sudah menjadi hal biasa melihat pasangan pria-wanita beradu mulut di depan orang banyak. Beberapa kali saya memergoki sepasang pria-wanita yang tidak saja beradu mulut, namun juga beradu jotos di depan umum. Anda dapat melihat bahwa masalah keluarga kini sudah bukan lagi masalah internal pasangan suami-istri yang bisa diselesaikan baik-baik secara kekeluargaan, namun  sudah menjadi urusan (dan tontonan) publik.

5. KACAU
Sesuai namanya, acara yang ditayangkan tahun 2008 ini benar-benar "kacau" dalam artian sesungguhnya : Kacau dalam penyajian, serta kacau dalam menjalankan perannya sebagai tontonan yang sehat, sopan, dan bertata-krama. Dalam acara tersebut, seorang atau beberapa artis dijadikan "bala kacau" (penyebab kekacauan) yang akan membuat orang-orang di sekitarnya kaget karena ulah mereka. Sang artis tiba-tiba marah, melakukan hal2 yang tidak terduga, bahkan menjadi provokator, sehingga menimbulkan keributan. Tidak sedikit nyaris terjadi perkelahian beneran, yang melibatkan tim sekuruti bahkan polisi.
Bagi sebagian orang, mungkin acara ini sangat memicu "adrenalin". Namun, coba perhatikan baik-baik : Ada artis yang bertindak arogan, mencaci-maki orang tanpa sebab, membuat kekacauan yang ga jelas, serta merusak suasana sebuah acara. Memang pada akhirnya semua orang tertawa saat mengetahui tindakan si artis hanyalah "akting". Namun, pikirkan baik-baik dengan akal sehat Anda, apakah lelucon semacam ini benar-benar lucu?
Kalau Anda bilang lucu, cobalah lakukan sendiri : Caci maki teman Anda tanpa alasan yg jelas, lalu 3 menit kemudian Anda katakan kalau tindakan tadi hanyalah sebuah lelucon. Siapa yang bisa tertawa? Sudah syukur kalo teman Anda itu tidak menghadiahi bogem mentah ke wajah Anda.
Tontonan ini memang tujuannya "menghibur". Namun caranya kok tidak pantas dan ga bermutu sekali?

6.PARANOID :
Mungkin salah satu reality show yang perlu dikenang karena "ketidaketisannya" sekaligus memakan korban adalah acara ini. Ditayangkan di tahun 2008, acara ini mengambil format "spoof" di mana para korban diambil secara acak dan dikejutkan dengan kejadian-kejadian yang bikin mereka paranoid. Sebagian besar ditakuti dengan kejutan pemunculan mahluk halus seperti kuntilanak, pocong atau pun yang lain.
Acara ini memakan korban - Diana Damey Pakpahan - yang kala itu sedang hamil 8 bulan nyaris keguguran setelah terjatuh akibat dikageti oleh Tim Paranoid. Atas kejadian itu, Diana sempat memejahijaukan produser dan stasiun televisi yang membuat serta menyiarkan acara tersebut. Beruntung semua pihak akhirnya bisa berdamai.

Memang sah-sah saja jika kita ingin bercanda, apalagi menguji nyali orang. Tetapi apakah perlu seekstrim ini? Apakah perlu korban berjatuhan dulu, baru Anda sadar kalau selera humor Anda sudah keterlaluan?


7.MOP (Mbikin Orang Panik)
Merupakan salah satu acara reality show berusia pendek. Ditayangkan sekitar tahun 2005, reality show ini hanya ditayangkan sekitar 10 episode sebelum akhirnya masa penayangannya dihentikan. Seyogyanya, acara yang mengambil format "spoof" ini bertujuan untuk "ngerjain" orang di mana seorang korban yang dipilih secara acak dikerjain hingga panik dan ketakutan. Pada saat dia hampir putus asa, barulah dikasih tahu kalau dia baru saja dikerjain.
Nah, dalam sebuah episode diceritakan ada seorang korban - Piko, yang saat itu Mahasiswa Universitas Indonesia Esa Unggul - yang tiba-tiba didekati oleh polisi (diperani anggota polisi Metro Jaya sesungguhnya). Si korban dicurigai membawa ganja. Saat digeledah, diam-diam sang polisi menanamkan narkoba ke tubuh korban. Begitu narkoba tersebut ditemukan, sang korban langsung digelandang ke polisi dan ditanya macam-macam. Sang korban benar-benar stress dan nyaris depresi.
Akibat tayangan tersebut, Kepala Polda Metro Jaya (kala itu) Inspektur Makbul Padmanegara langsung menyidangkan tiga perwira polisi yang ikut dalam tayangan tersebut (Kepala Polsek Kebon Jeruk KomPol Ahmad Alwi, Wakapolsek Kebon Jeruk Ajun Kompol Hermino, dan Kepala Unit Patroli Polsek Kebon Jeruk Inspektur Satu Sunarjo). Tayangan tersebut dianggap sangat melanggar kode etik kepolisian dan mencemarkan nama baik polisi.
Sejak mencuatnya kasus ini, maka acara tersebut langsung dihentikan penayangan dan pembuatannya.

8. MATA-MATA
Salah satu reality show ekstrim yang pernah disiarkan tahun 2008 silam adalah Mata-mata. Secara garis besar, acara ini menuturkan tentang seorang klien yang meminta Tim Mata-mata untuk memata-matai dan mengikuti seseorang (biasanya teman dekat, saudara, atau kekasih mereka) yang diduga melakukan hal yang tidak berkenan. Setelah beberapa hari diikuti dan semua kegiatannya direkam, pada bagian akhir acara, rekaman itu ditayangkan di hadapan orang yang dimata-matai.
Terus terang, acara yang diproduseri (lagi-lagi) Helmy Yahya ini jelas-jelas melanggar etika, terutama hak privasi orang. Apakah etis jika Tim Mata-mata menayangkan rekaman investigasi mereka di hadapan pelaku dan pelapor, serta disiarkan secara luas di stasiun televisi? Artinya ada jutaan mata yang turut serta menjadi "saksi" kejadian yang direkam Tim Mata-Mata. Apakah etis mengangkat kesalahan org dan mempublikasinnya ke publik seperti itu? Bukankah itu sama saja dengan "pembunuhan karakter", "pemerkosaan hak asasi", dan "penelanjangan harga diri"? Kalau sudah demikian, apa bedanya acara ini dengan film biru?

9. CURHAT
Di tahun 2009, ada sebuah acara "reality show" berbentuk obrolan yang dipandu Anjasmara. Format acara ini adalah curhat para tamu mengenai hal dalam kehidupannya. Mirip dengan acara Kick Andy. Bedanya : Curhat jauh lebih "luar biasa", dalam artian Luar Biasa Brutalnya, Luar Biasa Kasarnya, dan Luar Biasa Liarnya!!! Sepanjang acara berdurasi 30 menit itu berlangsung, sang tamu - yang terdiri dari beberapa orang - tidak saja saling adu mulut, namun saling tarik pakaian, mencaci-maki, bahkan beberapa kali nyaris beradu fisik. Dan semuanya seperti dibiarkan mengalir apa adanya. Makin hebat keributan yang timbul, makin seru pula acara tersebut. Anjasmara tidak tampak menjadi Host yang dapat meredam "keributan" yang terjadi, namun justru seringkali terkesan "bingung" mencari cara merelai tamunya. Beberapa "kata bijak"-nya justru terkesan hambar dan garing karena tidak menyelesaikan masalah, namun dibiarkan mengambang tanpa makna.
Jelas tontonan semacam ini sangat tidak etis karena seolah-olah memberikan pesan bahwa "semua masalah bisa diselesaikan dengan kekerasan". Tidak ada hal cerdas yang bisa diambil dari acara ini selain gambaran bahwa tamu-tamu yang diundang tidak lebih dari sekumpulan preman pasar yang sengaja dikumpulkan di sebuah acara televisi untuk saling baku-hantam. Makin kacau acara itu, makin tinggi pula ratingnya.

10. TUKAR NASIB
Satu lagi acara "reality show" lain yang berusia pendek : Tukar Nasib. Acara yang ditayangkan tahun 2009 dengan jumlah tayang 12 episode ini menampilkan dua keluarga (satu keluarga kaya dan satu lagi lagi keluarga miskin), di mana hidup kedua keluarga itu ditukar (yang kaya tinggal di rumah miskin, dan yg miskin di rumah yang kaya).
Jika melihat tujuan acara tersebut sangatlah mulia, di mana Yang Kaya tinggal di rumah Yang Miskin agar dapat merasakan penderitaan yang dialami si miskin. Sedangkan Yang Miskin tinggal di rumah Yang Kaya agar memahami betul perjuangan Yang Kaya agar bisa kaya seperti sekarang.
Sayangnya, acara ini terasa menjadi sangat tidak etis karena menampilkan sosok keluarga miskin sebagai keluarga yang sangat kampungan dan menjadi bahan olokan. Pemirsa bisa lihat bagaimana Keluarga Miskin yang tinggal di rumah Si Kaya begitu kikuk menyikapi kehidupan orang kaya. Coba renungkan, bagaimana mungkin Sang Ayah dari Keluarga Miskin itu disuruh memimpin rapat di kantor si kaya, atau menjadi Manager Marketing yang menjual mobil ke seorang pelanggan? Mereka - yang sama sekali tidak dibekali pengetahuan apapun, terkesan "dilempar begitu saja ke kandang harimau" - hanya bisa tersenyum bingung, sembari ditertawai para staf dan pelanggan. Apakah cara seperti ini etis? Bukankah justru menjatuhkan harga diri Sang Ayah dari Keluarga Miskin tersebut, yang membuatnya minder dan sakit hati? Apakah cara ini patut dilakukan? Di mana etikanya?Di mana hati nurani Tim Kreatif acara ini?
Sebaliknya, saat Keluarga Kaya jadi miskin, tidak digambarkan bagaimana usaha mereka untuk dapat memperbaiki kehidupan bersahaja itu. Mereka hanya meneruskan apa yang biasa dilakukan oleh keluarga miskin itu saja. Jelas banyak kekacauan yang timbul karena itu bukan cara hidup mereka. Akan lebih baik jika ada penggambaran bagaimana Keluarga Kaya menyikapi hidup prihatin itu dengan mengubah cara hidup, cara bekerja, dan cara bergaul dengan lingkungan sekitar, sehingga hidup mereka bisa lebih baik. Saya yakin, banyak Keluarga Kaya yang awalnya berasal dari keluarga biasa saja. Mereka tentu punya cara untuk dapat membuat hidup mereka yang dulu menjadi lebih baik seperti sekarang. Dan cara mereka bisa menjadi contoh yang baik bagi orang-orang yang ingin mengubah nasib mereka. Jika tayangannya dikemas dengan format seperti itu, tentu akan dapat memotivasi orang (terutama dari keluarga golongan menengah ke bawah) untuk dapat belajar mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.
Sayang memang. Acara yang seharusnya menjadi sebuah pembelajaran yang baik, justru hanya menjadi sebuah acara "tukar nasib" yang mentah dengan kekonyolan yang tidak etis (terutama saat menyoroti hidup Keluarga Miskin yang tiba-tiba menjadi "Orang Kaya Baru"). Tidak ada pesan moral dan hal baik yang bisa didapat, selain membuat jurang pemisah Si Kaya dan Si Miskin semakin lebar.

Saat menonton acara Reality Show, mungkin Anda - dan saya - sebagai penonton bisa saja tertawa karena kita sedang memposisikan diri sebagai "Penonton". Namun cobalah sesekali saat menonton, kita memposisikan diri sebagai "Korban" dan  "Pelaku" dari acara tersebut. Apakah masih ada senyum dan tawa lepas yang dapat keluar dari mulut kita?

Monday, February 7, 2011

Fakta-Fakta Mengejutkan tentang Barbie

Mungkin tidak ada mainan yang begitu populer selama bertahun-tahun selain boneka Barbie. Ya, Barbie adalah boneka yang diproduksi oleh Mattel Inc, sebuah perusahaan mainan Amerika. Boneka hasil kreasi Ruth Handler - pemilik Mattel Inc - ini pertama kali dirilis tahun 1959 dan menjadi boneka fenomenal yang penjualannya tidak pernah kurang dari 1 juta unit perbulan, sejak pemunculan pertamanya hingga hari ini.

Apa yang menarik dari boneka Barbie, & mampu menghipnotis anak-anak perempuan seluruh dunia? Temukan fakta-fakta mengejutkan dari boneka tercantik di dunia ini.


SEJARAH BARBIE
Kelahiran Boneka Barbie diawali dari keprihatinan Ruth Handler saat melihat anak perempuannya - Barbara - yang bermain dengan boneka kertas dan memperlakukan boneka itu layaknya manusia dewasa. Pada masa itu (tahun 1950an), mainan-mainan yang diproduksi di Amerika adalah mainan untuk bayi. Dan melihat interaksi anaknya dengan boneka kertas itu, Ruth - yang kala itu sudah mendirikan perusahaan mainan Mattel - menangkap peluang untuk membuat mainan bagi anak-anak di atas lima tahun. Waktu itu, Elliot Handler - suaminya yang juga salah satu pendiri Mattel - tidak terlalu antusias menanggapi ide istrinya itu.
Bild Lilli

Ide itu kemudian menjadi obsesi Ruth saat bersama keluarganya berlibur ke Jerman tahun 1956. Di sebuah toko mainan, dia menemukan boneka mainan bernama Bild Lilli. Boneka yang dibuat berdasarkan gambar kartun kreasi Reinhard Beuthin itu cukup populer di Jerman. Melihat animo anak-anak pada boneka itu, akhirnya membuka mata Elliot dan Ruth untuk membuat boneka sejenis yang diproduksi di negara mereka, Amerika Serikat.

Bersama Jack Ryan - designer Mattel - Ruth dan Elliot mendesain ulang boneka Bild Lilli menjadi boneka cantik bernama Barbie. Boneka tersebut pertama kali ditampilkan di American International Toy Fair di New York pada tanggan 9 Maret 1959. Tanggal tersebut secara resmi dinyatakan sebagai tanggal ulang tahun Barbie.

Setelah Barbie sukses dirilis di pasar Amerika, pada tahun 1964 Mattel membeli hak cipta Bild Lilli. Pada tahun itu pula, produksi boneka Bild Lilli dihentikan dan seluruh sahamnya dibeli oleh Mattel.


RIWAYAT HIDUP BARBIE
Barbie & Ken
Barbie merupakan mainan pertama di dunia yang latar belakang dibuat secara khusus dan dipublikasikan oleh media. Pada tahun 1960, penerbitan Random House membuat serangkaian novel yang menceritakan tentang riwayat hidup boneka ini. Dikisahkan bahwa nama lengkap Barbie adalah Barbra Millicent Roberts, terlahir dari pasangan suami-istri George dan Margaret Roberts yang tingggal di kota Willows, Wisconsin.

Sebagai gadis cantik, Barbie disukai banyak pria di kotanya. Namun dari sekian banyak pria, satu-satunya pria yang berhasil merebut hatinya adalah Ken - nama lengkapnya Ken Carson. Kisah cinta mereka dimulai tahun 1961. Hubungan Barbie dan Ken tidak berjalan mulus dan sering mengalami putus-sambung. Hubungan mereka berakhir tahun 2004, ketika Mattel menyatakan secara resmi bahwa Barbie dan Ken memutuskan untuk berpisah. Namun bulan Februari 2006, Mattel menyatakan kisah asmara Barbie dan Ken terjalin kembali.

Barbie memiliki  6 bersaudara, yaitu  :
1. Skipper Roberts (biasa dipanggil Skipper, diperkenalkan oleh Mattel pada tahun 1964), merupakan adik  perempuan Barbie.

2. Sepasang saudara kembar : Todd dan Tutti (kedua karakter ini diperkenalkan tahun 1960. Nantinya, pada tahun 1990, Tutti berganti nama menjadi Stacie).

3. Kelly Robertson (disebut juga Kelly atau Shelly. Karakter ini diperkenalkan pada tahun 1995), merupakan adik bungsu Barbie. Kelly biasanya tampil dalam wujudul anak berusia 4 tahun.

4. Krissy Roberts (diperkenalkan Mattel pada tahun 1999) juga adalah salah satu adik Barbie yang kurang populer. Karakter Krissy ditarik dari peredaran pada tahun 2001.

5. Chelsea (akan diperkenalkan Mattel pada tahun 2011), adalah adik Barbie yang akan muncul di pertengahan tahun 2011.


FAKTA-FAKTA MENARIK BARBIE
Nama Barbie terinspirasi dari nama anak perempuan Ruth dan Elliot Handler : Barbara. Sementara nama Ken - kekasih Barbie - adalah nama anak laki-laki mereka : Kenneth.

Jika dikonversi menjadi seukuran manusia, maka postur Barbie adalah :
Berat : 49 kg
Tinggi : 161 cm
Ukuran vital : 29 - 46 - 84 cm


Boneka Barbie pertama yang dirilis pada tahun 1959 mengenakan pakaian renang berstrip zebra hitam-putih dengan rambut kucir ekor kuda (yang kelak menjadi ciri khas semua boneka Barbie). Dalam pemunculan perdananya itu, Barbie muncul dalam 2 versi : Barbie berambut pirang (blonde) dan berambut coklat (brunette).

The First Barbie
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Mattel sejak tahun 1959 hingga 2010 : Sedikitnya ada 100,000 orang kolektor Barbie fanatik di dunia ini. Sembilan puluh persen diantaranya adalah wanita - rata-rata berusia 40 tahun - yang rata-rata membeli dua puluh boneka Barbie setiap tahunnya. Sekitar 40%  dari mereka menghabiskan sedikitnya US$ 1000 / tahun hanya untuk membeli pernak-pernik boneka Barbie (mulai dari pakaian, asesoris, dan lain-lain).

Barbie adalah mainan ketiga yang dipromosikan lewat televisi. Mainan pertama yang dipromosi dan diiklankan di media tersebut adalah Mr Potato Head. Mainan ini pertama kali ditayangkan di televisi pada tanggal 1 Mei 1952 dan dijual seharga US$ 0.98. Sedangkan mainan kedua, adalah Mrs Potato yang iklannya ditayangkan di televisi pada tahun 1953.

Barbie adalah mainan pertama yang dijual secara internasional ke 150 negara. Mattel mengklaim sedikitnya 3 boneka Barbie terjual setiap detik.

Barbie adalah mainan pertama yang memperkenalkan "Modeling Skala 1/6" (1:6 Scale Modeling), yang kelak menjadi standar ukuran mainan modelling dan action figure. "Modeling Skala 1/6" disebut juga Playscale Miniaturism.

Barbie pun adalah boneka - serta mainan - pertama yang dijual di pelelangan Christie, London. Pada tanggal 26 September 2006, Boneka Barbie in Midnight Red (produksi tahun 1965) terjual dengan harga tertinggi US$ 17,000 (9,000 poundsterling)

Barbie, Ken,  & Toy Story
Barbie adalah mainan dan boneka pertama yang menjadi aktris virtual. Sejak tahun 1987 hingga hari ini, Barbie telah "berperan" dalam 23 film dan menjadi figuran dalam 2 film. Film pertama Barbie adalah Barbie and the Rockers : Out of this World (dirilis tahun 1987, dibuat oleh DIC Entertainment dan Saban Productions).  Sementara film teranyar Barbie berjudul Barbie Princess Charm School akan dirilis pertengahan tahun 2011 ini. Barbie pun turut berperan sebagai figuran dalam film Toy Story 2 dan Toy Story 3. Di film itu, Barbie berperan sebagai dirinya sendiri.

Boneka Barbie menjadi Ikon Budaya dunia dan merupakan mainan pertama yang mendapatkan gelar kehormatan tersebut. Sebagai penghargaan, pada tahun 1974, Pemerintah New York mengubah nama Times Square menjadi Barbie Boulevard & menggunakan nama tersebut selama 1 minggu.


RENTETAN KONTROVERSI BARBIE
Sejak dirilis hingga hari ini, boneka Barbie tidak henti-hentinya menuai kontroversi, kecaman dan cemoohan. Berikut ini adalah catatan lengkap kontroversi yang terjadi seputar boneka Barbie, sejak saat perilisannya hingga hari ini :

Lingerie Barbie
Tahun 1960, Barbie mendapat kecaman dan dikritik karena wujudnya yang menampilkan "bentuk tubuh impian kaum wanita", sehingga mendorong para wanita masa itu untuk membentuk tubuh mereka seperti Barbie. Akibatnya, penderita Anorexia di masa itu meningkat tajam.  Dari sinilah muncul ungkapan "Barbie Syndrome", yaitu ungkapan terhadap kondisi para wanita yang ingin memiliki tubuh "sesempurna" Barbie.

Tahun 1985, Mattel merilis produk Barbie bernama "Heart Family Midge",yaitu boneka yang perutnya bisa dibuka. Di dalam perut Barbie itu, kita dapat melihat fetus (bayi yang siap lahir) dalam bentuk sempurna. Tujuan perilisan boneka itu adalah untuk menjelaskan proses melahirkan bayi dan merupakan alat edukasi bagi anak-anak. Walau demikian, produk yang dibuat dalam bentuk yang cukup "mengerikan" ini, membuat orang tua anak-anak gerah dan protes pada Mattel. Tidak lama setelah itu, produk ini akhirnya ditarik dari peredarannya.

Tahun 1992, Mattel merilis koleksi Barbie Remaja bernama Teen Talk Barbie, di mana masing-masing boneka dapat berbicara beberapa kalimat (dan masing-masing boneka mengucapkan kalimat yang berbeda-beda). Dari sekian banyak boneka yang dirilis, Barbie yang mengucapkan "Math Class is tough!" mendapat kecaman dari American Association of University Women, karena dianggap mendorong kaum wanita muda untuk memusuhi pelajaran Matematika. Bulan Oktober 1992, Mattel secara resmi menarik semua boneka Barbie yang mengucapkan kalimat tersebut.

Oreo Fun Barbie
Tahun 1993, boneka Barbie menjadi subjek parodi yang cukup menggemparkan dan mengejutkan para orang tua. Adalah grup bernama Barbie Liberation Organization (BLO) - sebuah grup yang terdiri dari remaja iseng - yang memasukkan "voice box" boneka GI Joe ke dalam boneka Barbie, kemudian secara diam-diam memasukkan boneka itu ke rak-rak pajangan di berbagai toko mainan yang menjual Barbie. Dan ketika ada anak yang membeli mainan Barbie itu, dan secara tidak sengaja menekan "voice box", akan muncul ucapan dari boneka itu, seperti "Eat lead, Cobra" atau "Vengeance is mine!". Aksi ini sempat meresahkan para orang tua dan penjualan Barbie sempat merosot kala itu. Namun tindakan ini dengan cepat tertangani.

Tahun 1997, Mattel bekerja sama dengan Nabisco meluncurkan Barbie dan Oreo Cookies yang mereka namai "Oreo Fun Barbie". Untuk penjualannya, Mattel mengeluarkan Barbie dengan versi berkulit putih dan berkulit hitam. Saat boneka berkulit hitam dirilis, kecaman dan protes muncul dari komunitas Afro-America. Mereka menganggap boneka itu menghina kaum Afro-Amerika karena memunculkan makna "hitam di luar, putih di dalam". Untuk menghindari isu rasial tersebut, Mattel akhirnya memutuskan untuk menarik Barbie berkulit hitam dari pasar.

Pada tahun 1997 pula, grop musik Aqua merilis lagu berjudul Barbie Girl. Lagu ini mendapat kritikan karena memuat lirik "You can Brush My Hair / Undress me anywhere". Lirik ini dinilai sangat vulgar dan sangat tidak pantas menggambarkan boneka Barbie yang merupakan mainan anak-anak.Pada tanggal 11 September 1997, Mattel melaporkan lagu ini dan membawanya ke pengadilan. Namun pada bulan Juli 2002, pengadilan memenangkan grup Aqua dan MCA Records - sebagai produser Aqua - karena lagu mereka tersebut tergolong lagu parodi, dan dilindungi oleh Amendemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat.

Black Canary Barbie
Awal tahun 2000, para orang tua dikejutkan dengan munculnya koleksi Lingerie Barbie yang menampilkan sosok Barbie yang mengenakan pakaian dalam yang super seksi. Polemik dan kontroversi merebak saat itu. Menanggapi keluhan orang tua kala itu,  Mattel menjelaskan bahwa Lingerie Barbie adalah koleksi Barbie yang ditujukan untuk kalangan dewasa dan memang tidak dijual untuk anak-anak.

Bulan September 2003, Saudi Arabia melarang penjualan boneka Barbie ke negara mereka karena mereka menilai boneka tersebut tidak sejalan dengan ajaran agama di negara mereka. Di negara Arab sendiri saat itu beredar boneka Fulla yang bentuknya menyerupai Barbie, namun dengan dandanan dan pakaian yang lebih bisa diterima negara tersebut. Sementara itu, di Iran juga terdapat boneka Sara dan Dara yang juga memiliki kesamaan fisik dan penampilan dengan Barbie dengan pakaian yang jauh lebih "sopan".

Bulan Juli 2008, Mattel merilis koleksi Black Canary Barbie, yang langsung disambut dengan protes dari kalangan Keluarga Kristen. Barbie tersebut mengenakan pakaian hitam, dengan stocking jala, sepatu boot hitam (yang identik dengan sepatu wanita PSK) serta jaket hitam tebal, mewakiliki subkultur Seks S&M (Sado & Masochism). Black Canary sendiri adalah karakter dari DC Comic yang juga salah satu anggota Justice League.  Walau mengalami protes yang cukup hebat, koleksi ini tidak pernah ditarik dari peredaran.

Dalam rangka memperingati ulang tahun Barbie yang ke-50, pada tahun 2009, Mattel merilis serangkaian seri Barbie berstiker tato di lengannya. Tato tersebut dapat dilepas dan ditempelkan di tempat lain. Perilisan seri Barbie ini memunculkan polemik dan perdebatan yang sengit, terutama di kalangan orang tua, pemuka agama, hingga pejabat pemerintah Amerika Serikat. Banyak kalangan menilai Barbie bertato akan memberikan ide bagi para remaja puteri untuk memiliki tato di tubuhnya. Sejauh ini, tato masih dinilai sebagian keluarga Amerika sebagai simbol perlawanan dan pemberontakan. Sepuluh tahun silam, tahun 1999, Mattel pun pernah merilis boneka Barbie dengan tato permanen bergambar kupu-kupu di perutnya, dan mendapatkan respon serupa. Waktu itu, Mattel setuju untuk menarik boneka tersebut dari pasar. Namun kali ini, Mattel menolak menarik Barbie bertato itu, karena boneka Barbie bertato temporer memiliki nilai edukasi dan mengajarkan anak-anak untuk berkreasi dan kreatif.

Maret 2010, Wal-Mart membuat keputusan yang sangat mengejutkan saat menurunkan harga jual boneka Ballerina Barbie berkulit hitam dari US$ 5.93 menjadi US$ 2. Sedangkan boneka sejenis namun berkulit putih dijual dengan harga tetap. Wal-Mart beralasan, bahwa Barbie berkulit hitam sangat sulit dijual dan mereka tidak mungkin menyimpan boneka itu terlalu lama di gudang. Walau demikian, strategi marketing Wal-Mart tersebut dinilai sangat berpotensi menimbulkan isu rasis, sehingga dikecam oleh Harlem Activist. Tidak ada berita lanjutan, apakah Wal-Mart tetap bersikukuh menjual Barbie itu dengan harga diskon atau mengembalikan harga jual ke angka semula.

Barbie Back To Basics
Bulan Mei 2010, Mattel merilis koleksi boneka Barbie yang terdiri dari 12 figur yang disebut sebagai "Barbie Back to Basics". Kesemua figur mengenakan pakaian berwarna hitam, dengan dandanan yang terbilang cukup ekstrim. Pasca perilisan boneka itu, beragam kontroversi dan cercaan muncul, terutama menyangkut pakaian yang dikenakan semua figur yang menggunakan rok mini dengan dandanan yang sangat "bitchie". Selain itu, payudara beberapa figur Barbie tersebut dibuat dengan bentuk bulat sempurna dan nyaris menyembul keluar dari pakaian mereka. Karena itulah, koleksi Barbie yang dijual dengan harga US$ 19.99 / set ini dikenal pula dengan sebutan "Busty Barbie".

Bulan Juli 2010, Mattel merilis boneka Barbie yang disebut "Barbie Video Girl" di mana di dada boneka tersebut terdapat kamera kecil yang dapat merekam film selama 30 menit. Gambar tersebut bisa diunduh ke komputer menggunakan kabel USB. Pada tanggal 30 November 2010, FBI mengeluarkan peringatan pada orang tua akan adanya kemungkinan penggunaan boneka itu untuk pornografi anak-anak. Walau pun hingga hari ini belum ada laporan mengenai penyalahgunaan boneka tersebut, namun munculnya boneka ini telah menghebohkan para orang tua.